Beranda / Otomotif

Terungkap Alasan Harga Mobil LCGC Naik Tahun Ini

otomotif.terasjakarta.id - Sabtu, 4 Maret 2023 | 23:05 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Penampakan Perodua Axia muncul sebagai basic all new Daihatsu Ayla

Penampakan Perodua Axia muncul sebagai basic all new Daihatsu Ayla

Penulis : Anto
Editor : Anto

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pemerintah akan menaikan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2023

Menurut Taufik Bawazier, Direktur Jenderal ILMATE langkah itu diambil agar bisa memberi dukungan bagi tumbuhnya industri otomotif di Indonesia.

Memang penjualan kendaraan pada 2022 meningkat sebesar 10.67 persen.

Baca Juga : Daftar Daerah Terapkan Pemutihan Pajak Kendaraan Maret 2023

Keputusan tersebut seiring dengan adanya peningkatan biaya produksi, material atau bahan baku, inflasi, dan sebagainya. 

Sehingga LCGC terap bersaing dan juga relevan untuk masyarakat dan industri yang bersangkutan.

“Pemerintah memahami bahwa ada peningkatan cost of production pada produksi kendaraan LCGC, kenaikan bahan baku, serta biaya logistik yang mengakibatkan diperlukannya penyesuaian tersebut,” kata Taufiek dalam keterangan tertulis. 

Baca Juga : Aprilia Taklukkan Jalur Off-Road Gunung Bromo Mengendarai Aprilia Tuareg 660

Menurutnya, penyesuaian terhadap harga LCGC dilakukan setelah Kemenperin mendapatkan masukkan dari industri terkait. 

Besaran angka penyesuaian sendiri tak boleh melebihi inflasi (sekitar 5,7 persen) sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Adapun pemain LCGC sendiri saat ini ialah Toyota, Daihatsu, dan Honda. 

Seluruhnya, merupakan pabrikan otomotif asal Jepang. 

Baca Juga : Wuling Alvez Meluncur di Bekasi, Tawarkan Fitur Menarik

Sehingga langkah tersebut juga sebagai upaya Kemenperin RI untuk mendorong kerja sama pengembangan industri otomotif dengan Jepang yang telah terjalin selama 50 tahun.

Dalam kesempatan sama, Kemenperin juga membentuk kerja sama Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel. 

“Kerja sama tersebut salah satunya diwujudkan dengan menjalin dialog mengenai kebijakan industri otomotif, khususnya terkait upaya pengurangan emisi,” kata Taufiek. 

Baca Juga : Siap-siap 60 Lebih Merek Mobil Tampil di Jakarta Auto Week 2023

Dalam kesempatan tersebut, Taufiek menjelaskan tentang tinjauan industri otomotif Indonesia serta strategi dan kebijakan pengembangan Electric Vehicle (EV) di Indonesia.

Mencakup roadmap pengembangan EV, ekosistem EV, dan investasi industri baterai di Indonesia. 

“Sebagai salah satu negara dengan industri otomotif terbaik di dunia, kami percaya kerja sama dengan Jepang dapat mendukung upaya mencapai carbon neutrality,” ujar dia.

Baca Juga : Hyundai Stargazer Laris Manis di IIMS 2023

Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Mr. Fujimoto Takeshi yang hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan, kebijakan terbaru Jepang untuk CN mencakup promosi elektrifikasi, hidrogen, dan bahan bakar netral karbon.

Sedangkan Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI Mr. Hirofumi Oima menyebutkan, saat ini telah terjalin program kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar CN termasuk bio-fuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link